Turun mesin merupakan istilah perbaikan untuk engine overhoul yaitu perbaikan mobil dimana komponen mesin di bongkar seluruhnya untuk kemudian diperiksa dan dilakukan perbaikan atau penggantian. Perbaikan mobil yang satu ini memang sangat dihindari oleh setiap pemilik mobil. Biaya yang mahal memang menjadi pertimbangan besarnya, tak jarang biaya yang dikeluarkan untuk penggantian komponen saat turun mesin mobil bisa lebih dari 3 juta rupiah, belum biaya jasa bongkar pasangnya.
Selain itu, turun mesin mobil juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar, apalagi jika kerusakan yang terjadi akibat kelalaian dalam perawatan. Proses kerja turun mesin dilakukan mulai dari analisa penyebab kerusakan, pembongkaran mesin (dari mobil dan melepas satu persatu komponennya), pengukuran komponen, pembersihan , pemesanan spare part hingga perakitan dan running test.
Lantas, hal-hal apa saja sih yang bisa menjadi penyebab turun mesin mobil ini? Nah, pada artikel kali ini ombro akan berbagi informasi terkait penyebab-penyebab turun mesin mobil yang umum terjadi di bengkel. Simak infonya dibawah berikut ...
Penyebab turun mesin mobil yang pertama dan paling umum adalah karena usia pakai mesin yang memang sudah lama dan sudah waktunya untuk melakukan perbaikan turun mesin. Mesin dengan kondisi perawatan yang baik, umumnya mampu bertahan hingga 7 tahun usia pemakaian, lebih dari itu umumnya sudah muncul gejala-gejala kerusakan mesin seperti menurunnya tenaga mesin hingga munculnya asap putih dari knalpot.
Meskipun mesin terbuat dari bahan-bahan logam yang kuat bahkan tahan karat (untuk jenis alumunium), namun dalam perakitannya, mesin membutuhkan beberapa sparepart/komponen yang terbuat dari bahan karet seperti oil seal, gasket, dan valve steam seal.
Karet-karet seal tersebut, umumnya hanya mampu bertahan kurang dari 10 tahun. Lebih dari itu, karet seal akan mengeras sehingga terjadi kebocoran oli mesin. Khusus untuk kebocoran oli mesin yang terjadi pada valve steam seal, akan mengakibatkan oli mesin masuk kedalam ruang bakar mesin.
Selain membuat oli mesin menjadi cepat berkurang, kebocoran ini juga dapat menimbulkan asap putih kebiru-biruan yang keluar dai knalpot.
Selain itu, asap putih yang keluar dari knalpot ini juga bisa menjadi tanda-tanda jika ring piston sudah mulai aus dan sudah mulai merapat (akibat kerak-kerak kotoran) sehingga oli mesin dapat masuk melalui celah-celah ring piston dan ikut terbakar saat proses pembakaran terjadi.
Untuk melakukan penggantian valve steam seal dan ring piston pada mesin ini umumnya dilakukan dengan cara turun mesin mobil sekaligus memeriksa komponen-komponen mesin lainnya yang jika diperlukan akan ikut diganti saat di bongkar.
Penyebab turun mesin mobil yang kedua adalah akibat mesin mengalami overheat. Overheat adalah istilah mesin yang suhunya sudah terlalu panas sehingga mengakibatkan komponen di dalam mesin seperti piston dan crankshaft menjadi macet dan tidak lagi dapat berputar.
Penyebab overheat ini umumnya diakibatkan oleh rusaknya sistem pendingin mesin seperti air radiator habis, waterpump rusak, selang radiator pecah hingga kipas pendingin radiator yang rusak dan mati.
Dampak yang muncul akibat mesin overheat ini umumnya cukup merugikan karena banyak komponen-komponen dalam mesin yang ikut rusak akibat mesin macet seperti piston, crankshaft, cylinder head, cylinder liner, crankshaft bearing, main bearing, dan lain-lain.
Untuk melakukan penggantian pada komponen-komponen dalam mesin yang mengalami kerusakan akibat overheat tersebut, turun mesin adalah jalan terbaik agar kondisi mesin bisa kembali pulih dan normal.
Baca juga :
Penyebab turun mesin mobil yang ketiga adalah akibat mesin kemasukan air. Masalah mesin kemasukan air dan harus turun mesin ini istilahnya adalah water hammer, yaitu sebuah peristiwa bengkoknya connecting rod (stang seher) akibat mengkompresi air di dalam ruang bakar. Untuk lebih jelasnya tentang water hammer ini silahkan baca pada artikel Water Hammer, momok mengerikan dikala banjir
Water hammer ini banyak terjadi ketika mobi menerjang banjir yang cukup dalam sehingga air tehisap masuk kedalam saluran intake manifold. Air inilah yang menyebabkan kerusakan pada mesin seperti piston pecah, stang seher bengkok hingga patah dan menjebol diniding silinder blok mesin.
Penyebab turun mesin mobil yang ke empat adalah akibat terjadinya pelumasan yang buruk di mesin. Mesin mobil saat bekerja selalu membutuhkan minyak pelumas (oli mesin) yang baik dan mencukupi. Baik disini berarti kualitasnya memenuhi syarat yang dibutuhkan mesin sedangkan mencukupi berarti jumlah oli mesin yang digunakan cukup untuk melumasi komponen-komponen di dalam mesin.
Pelumasan yang buruk bisa saja terjadi dari berbagai hal seperti misalnya terjadi kebocoran oli mesin akibat karter oli menghantam batu dan sobek, filter oli mesin mampet akibat tidak pernah diganti, atau oli mesinnya sendiri kurang dan tidak pernah diganti.
Ketika sistem pelumasan tidak dapat bekerja degan baik, maka mesin akan segera mengalami masalah besar, mulai dari muncul noise/suara berisik yang tidak enak di dengar hingga mesin macet dan tidak mau berputar akibat bearing-bearing mesin meleleh akibat terlalu panas.
Penyebab turun mesin mobil yang terakhir ombro ketahui adalah akibat timing belt putus. Timing belt berperan penting untuk mengatur gerakan antara mekanisme katup dengan piston pada mesin. Ketika timing belt putus, maka gerakan antara mekanisme katup dengan piston tidak lagi sesuai.
Jika timing belt putus saat mesin hidup, maka piston umumnya akan menabrak valve intake atau ekshaust dan mengakibatan kerusakan yang cukup parah. Kita akan mendapati mesin yang rusak karena piston pecah, valve bengkok, camshaft bengkok, atau templar (rocker arm) patah.
Semua kerusakan yang timbul akibat timing belt putus, umumya membutuhkan perbaikan dan pemeriksan menyeluruh pada mesin sehingga perbaikan turun mesinlah yang kerap dilakukan. Meskipun begitu, pada beberapa tipe mesin memang ada yang putus timing belt namun tidak perlu sampai turun mesin, namun mesin-mesin yang digunakan pada mobil-mobil masa kini sudah jarang yang bertipe seperti itu.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Masalah-Mobil
Selain itu, turun mesin mobil juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar, apalagi jika kerusakan yang terjadi akibat kelalaian dalam perawatan. Proses kerja turun mesin dilakukan mulai dari analisa penyebab kerusakan, pembongkaran mesin (dari mobil dan melepas satu persatu komponennya), pengukuran komponen, pembersihan , pemesanan spare part hingga perakitan dan running test.
Lantas, hal-hal apa saja sih yang bisa menjadi penyebab turun mesin mobil ini? Nah, pada artikel kali ini ombro akan berbagi informasi terkait penyebab-penyebab turun mesin mobil yang umum terjadi di bengkel. Simak infonya dibawah berikut ...
1. Usia pakai mesin yang sudah lama
Penyebab turun mesin mobil yang pertama dan paling umum adalah karena usia pakai mesin yang memang sudah lama dan sudah waktunya untuk melakukan perbaikan turun mesin. Mesin dengan kondisi perawatan yang baik, umumnya mampu bertahan hingga 7 tahun usia pemakaian, lebih dari itu umumnya sudah muncul gejala-gejala kerusakan mesin seperti menurunnya tenaga mesin hingga munculnya asap putih dari knalpot.
Meskipun mesin terbuat dari bahan-bahan logam yang kuat bahkan tahan karat (untuk jenis alumunium), namun dalam perakitannya, mesin membutuhkan beberapa sparepart/komponen yang terbuat dari bahan karet seperti oil seal, gasket, dan valve steam seal.
Karet-karet seal tersebut, umumnya hanya mampu bertahan kurang dari 10 tahun. Lebih dari itu, karet seal akan mengeras sehingga terjadi kebocoran oli mesin. Khusus untuk kebocoran oli mesin yang terjadi pada valve steam seal, akan mengakibatkan oli mesin masuk kedalam ruang bakar mesin.
Selain membuat oli mesin menjadi cepat berkurang, kebocoran ini juga dapat menimbulkan asap putih kebiru-biruan yang keluar dai knalpot.
Selain itu, asap putih yang keluar dari knalpot ini juga bisa menjadi tanda-tanda jika ring piston sudah mulai aus dan sudah mulai merapat (akibat kerak-kerak kotoran) sehingga oli mesin dapat masuk melalui celah-celah ring piston dan ikut terbakar saat proses pembakaran terjadi.
Untuk melakukan penggantian valve steam seal dan ring piston pada mesin ini umumnya dilakukan dengan cara turun mesin mobil sekaligus memeriksa komponen-komponen mesin lainnya yang jika diperlukan akan ikut diganti saat di bongkar.
2. Mesin overheat
Penyebab turun mesin mobil yang kedua adalah akibat mesin mengalami overheat. Overheat adalah istilah mesin yang suhunya sudah terlalu panas sehingga mengakibatkan komponen di dalam mesin seperti piston dan crankshaft menjadi macet dan tidak lagi dapat berputar.
Penyebab overheat ini umumnya diakibatkan oleh rusaknya sistem pendingin mesin seperti air radiator habis, waterpump rusak, selang radiator pecah hingga kipas pendingin radiator yang rusak dan mati.
Dampak yang muncul akibat mesin overheat ini umumnya cukup merugikan karena banyak komponen-komponen dalam mesin yang ikut rusak akibat mesin macet seperti piston, crankshaft, cylinder head, cylinder liner, crankshaft bearing, main bearing, dan lain-lain.
Untuk melakukan penggantian pada komponen-komponen dalam mesin yang mengalami kerusakan akibat overheat tersebut, turun mesin adalah jalan terbaik agar kondisi mesin bisa kembali pulih dan normal.
Baca juga :
- Penyebab oli mesin campur air radiator
- Penyebab mesin mobil bunyi kletek-kletek
- Efek jika oli mesin jarang diganti
3. Mesin kemasukan air (water hammer)
Penyebab turun mesin mobil yang ketiga adalah akibat mesin kemasukan air. Masalah mesin kemasukan air dan harus turun mesin ini istilahnya adalah water hammer, yaitu sebuah peristiwa bengkoknya connecting rod (stang seher) akibat mengkompresi air di dalam ruang bakar. Untuk lebih jelasnya tentang water hammer ini silahkan baca pada artikel Water Hammer, momok mengerikan dikala banjir
Water hammer ini banyak terjadi ketika mobi menerjang banjir yang cukup dalam sehingga air tehisap masuk kedalam saluran intake manifold. Air inilah yang menyebabkan kerusakan pada mesin seperti piston pecah, stang seher bengkok hingga patah dan menjebol diniding silinder blok mesin.
4. Pelumasan buruk di mesin
Penyebab turun mesin mobil yang ke empat adalah akibat terjadinya pelumasan yang buruk di mesin. Mesin mobil saat bekerja selalu membutuhkan minyak pelumas (oli mesin) yang baik dan mencukupi. Baik disini berarti kualitasnya memenuhi syarat yang dibutuhkan mesin sedangkan mencukupi berarti jumlah oli mesin yang digunakan cukup untuk melumasi komponen-komponen di dalam mesin.
Pelumasan yang buruk bisa saja terjadi dari berbagai hal seperti misalnya terjadi kebocoran oli mesin akibat karter oli menghantam batu dan sobek, filter oli mesin mampet akibat tidak pernah diganti, atau oli mesinnya sendiri kurang dan tidak pernah diganti.
Ketika sistem pelumasan tidak dapat bekerja degan baik, maka mesin akan segera mengalami masalah besar, mulai dari muncul noise/suara berisik yang tidak enak di dengar hingga mesin macet dan tidak mau berputar akibat bearing-bearing mesin meleleh akibat terlalu panas.
5. Timing belt putus
Penyebab turun mesin mobil yang terakhir ombro ketahui adalah akibat timing belt putus. Timing belt berperan penting untuk mengatur gerakan antara mekanisme katup dengan piston pada mesin. Ketika timing belt putus, maka gerakan antara mekanisme katup dengan piston tidak lagi sesuai.
Jika timing belt putus saat mesin hidup, maka piston umumnya akan menabrak valve intake atau ekshaust dan mengakibatan kerusakan yang cukup parah. Kita akan mendapati mesin yang rusak karena piston pecah, valve bengkok, camshaft bengkok, atau templar (rocker arm) patah.
Semua kerusakan yang timbul akibat timing belt putus, umumya membutuhkan perbaikan dan pemeriksan menyeluruh pada mesin sehingga perbaikan turun mesinlah yang kerap dilakukan. Meskipun begitu, pada beberapa tipe mesin memang ada yang putus timing belt namun tidak perlu sampai turun mesin, namun mesin-mesin yang digunakan pada mobil-mobil masa kini sudah jarang yang bertipe seperti itu.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Masalah-Mobil