KEPEMIMPINAN
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung
melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang
diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
Pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi,
melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
• Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan
atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar
organisasi.
• Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas). Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai hasil yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
• Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
• Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual.
Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat
menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
• Pemimpin adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
• Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
• Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah. Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin
yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan,
sumber alokasi, dan negosiator
. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:
1. Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif
didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk
itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin
harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak
ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang
positif, seperti ;
a. Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada
prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan
rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
c. Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan
berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab
kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman
yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif,
ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai
keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses.
Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang
berhubungan dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui
belajar dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4)
mengaplikasikan prinsip-prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan
kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali menjadi diri sendiri lagi.
Ajaran kepemimpinan Ki Hajar Dewantara (asas kepemimpinan Pancasila)
Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang - orang yang dipimpinnya.
Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa
dan berkreasi pada orang - orang yang dibimbingnya.
Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang - orang yang diasuhnya
berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Ajaran Kepemimpinan ASTABRATA
Seorang (pemimpin) itu harus dapat mencerminkan sifat-sifat :
1. Indra Brata, beliau sebagai dewa hujan.Pemimpin hendaknya mampu menciptakan
kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyatnya.
2. Yama Brata, dewa penegak kebenaran. Pemimpin hendaknya tidak pilih kasih dalam
menjatuhkan hukuman bagi rakyatnya.
3. Surya Brata, (matahari) beliau memberikan penerangan menyeluruh dan
merata.Pemimpin harus tegas dalam mengambil suatu keputusan dan selalu bertindak persuasif,serta dapat memberi pencerahan kepada rakyatnya.
4. Candra Brata (bulan),bersifat menyejukan,tenang,dan lemah lembut.Seorang
pemimpin mampu menyenangkan hati bagi rakyatnya.
5. Bayunila Brata, beliau berifat angin yang dapat memasuki semua tempat.Pemimpin itu
senantiasa mengayomi rasa aman dan bertanggungjawab secara transparan.
6. Kuwera Brata, dewa pemurah hati pemberi kekayaan atau dewa uang. Pemimpin
mampu mengelola sumber kekayaan alam untuk kesejahteraan seluruh rakyat.
7. Baruna Brata,dewa penguasa laut (Samudra) dengan senjata Nagapasanya.Pemimpim
minimal memiliki pengetahuan yang luas untuk mengikat semua pendapat,dan secara
cepat menyimpulkannya.
8. Agni Brata. Dewa api,sifat api ganas tak pandang bulu.Seorang pemimpin selain dapat
membangkitkan semangat seluruh rakyat untuk membagun,juga berani menghadapi
setiap tantangan dan selalu dapat mengatasinya.Kalau berperang selalu dipihak yang
menang.
Gaya kepemimpinan berdasar cara memimpin
Otokratis : Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam
mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Kekuasaan sangat dominan
digunakan. Memusatkan kekuasaan dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri,
dan menata situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja
yang diperintahkan. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas
ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antaranya
memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan
pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten.
Partisipasif : Lebih banyak mendesentrelisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga
keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak.
Demokrasi : Ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan
pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan
pemimpin yang demokrasis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama,
mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
Kendali Bebas : Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur
organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif. Yaitu Pemimpin menghindari
kuasa dan tanggung - jawab, kemudian menggantungkannya kepada kelompok baik
dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya sendiri.
Gaya kepemimpinan berdasar cara seorang pemimpin memberikan perintah, dan cara mereka membantu bawahannya. Keempat gaya tersebut adalah
o Directing :Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita belum
memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut. Atau apabila anda
berada di bawah tekanan waktu penyelesaian. Kita menjelaskan apa yang perlu dan apa
yang harus dikerjakan. Dalam situasi demikian, biasanya terjadi over-communicating
(penjelasan berlebihan yang dapat menimbulkan kebingungan dan pembuangan waktu).
Dalam proses pengambilan keputusan, pemimpin memberikan aturan -aturan dan proses
yang detil kepada bawahan. Pelaksanaan di lapangan harus menyesuaikan dengan detil
yang sudah dikerjakan.
o Coaching : Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses dan aturan kepada bawahan tapi
juga menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung proses
perkembangannya, dan juga menerima barbagai masukan dari bawahan. Gaya yang tepat
apabila staf kita telah lebih termotivasi dan berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas.
Disini kita perlu memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengerti tentang tugasnya,
dengan meluangkan waktu membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan
mereka.
o Supporting : Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya bawahannya
dalam melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan secara detail,
tetapi tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi bersama dengan
bawahan. Gaya ini akan berhasil apabila karyawan telah mengenal teknik - teknik yang
dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan anda. Dalam hal ini
kita perlumeluangkan waktu untuk berbincang - bincang, untuk lebih melibatkan mereka
dalam penganbilan keputusan kerja, serta mendengarkan saran - saran mereka mengenai
peningkatan kinerja.
o Delegating : Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang dan tanggung jawabnya kepada bawahan. Gaya Delegating akan berjalan baik apabila staf kita sepenuhnya telah paham dan efisien dalm pekerjaan, sehingga kita dapat melepas mereka menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatifnya sendiri.
Ajakan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
dalam rangka
REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA
• erkuat Gerakan Pramuka sebagai wadah
pembentukan karakter bangsa
• aih keberhasilan melalui kerja keras secara
cerdas dan ikhlas
• jak kaum muda meningkatkan semanagat bela
Negara
antapkan tekad kaum muda sebagai patriot pembangunan
• tamakan kepentingan bangsa dan Negara diatas
segalanya
• okohkan persatuan dan kesatuan Negara
Republik Indonesia
• malkan Satya dan Darma Pramuka
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 080 TAHUN 1988
TENTANG POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA
A. Pengertian
a. Pembinaan secara umum diartikan sebagai usaha untuk memberi pengarahan dan
bimbingan guna mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Pembinaan di dalam Gerakan Pramuka adalah usaha pendidikan yang dilakukan secara
terus menerus oleh anggota dewasa terhadap anak didik, dengan menggunakan prinsip
dasar metodik pendidikan kepramukaan, dan sistem among, yang pelaksanaannya
disesuaikan dengan keadaan, perkembangan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan
negara.
c. Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah proses pendidikan dan pembinaan
kepribadian, watak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, ketangkasan, kesehatan
dan kesegaran jasmani, dan kepemimpinan bagi para Pramuka Penegak dan Pandega,
sehingga dapat hidup mandiri.
Pembinaan ini dapat dikelompokkan menjadi :
1) kegiatan Bina Diri : pembinaan pribadi, baik jasmani maupun rohani
2) kegiatan Bina Satuan : pembinaan kepemimpinan dan keterampilan pengelolaan
satuan/kwartir dalam Gerakan Pramuka, serta darma baktinya kepada Gerakan Pramuka.
3) kegiatan Bina Masyarakat : pembinaan kepemimpinan dan keterampilan pembangunan
masyarakat, serta darma baktinya kepada masyarakat, bangsa dan negara.
d. Pola Pembinaan adalh kerangka kegiatan pembinaan, agar pelaksanaan pembinaan
tersebut dapat berdayaguna dan tepatguna, serta mencapai tujuannya.
e. Pola pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah kerangka kegiatan pembinaan
Pramuka Penegak dan Pandega, yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan kegiatan, dan bahan kegiatannya, sehingga pembinaan itu terarah dan
teratur, berdayaguna, dan tepatguna, dalam rangka mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
f. Maksud Pola Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah :
1) Merupakan pedoman pimpinan untuk menentukan kebijaksanaan umum dalam usaha pembinaan dan pengembangan Pramuka Penagk dan Pandega.
2) Merupakan pedoman berpikir dan bertindak bagi Pramuka Penegak dan Pandega.
g. Tujuan Pola Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah :
Menentukan kebijaksanaan umum yang selalu konsisten dan terarah serta terpadu
dengan kebutuhan organisasi di satu pihak dan pengembangan anak didik di pihak lain.
h. Posisi Pola Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah :
1) Sebagai pengembangan dari Pola Umum Gerakan Pramuka.
2) Uraian dan penjabaran tentang ketegasan kedudukan dan peranan Pramuka Penegak
dan Pandega sebagai anak didik.
3) Pendukung dan pelengkap bagi Pola Umum Jangka Panjang.
i. Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah kerangka pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega yang lebih terinci, agar dapat dilaksanakan secara berencana, terarah dan terpadu, sehingga berdayaguna dan tepatguna.
j. Sangga adalah satuan terkecil Pramuka Penegak dengan jumlah anggota maksimum 10
orang.
k. Reka adalah satuan terkecil Pramuka Pandega dengan jumlah anggota maksimum 10
orang.
B. Landasan
a. Landasan ideal : Pancasila.
b. Landasan konstitusional : Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
c. Landasan mental, moral dan normatif : Kode Kehormatan Pramuka yaitu Trisatya sebagai
janji Pramuka, dan Dasadarma sebagai ketentuan moral, serta etika, tata nilai, dan adat
istiadat yangluhur, yang hidup dalam masyarakat sebagai norma.
d. Landasan Struktural
1) Keputusan Presiden RI nomor 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.
2) Ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3) Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
4) Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
e. Landasan Operasional
1) Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila.
2) Ketetapan MPR RI tentang Garis-garis Besar Haluan Negara.
3) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 0323/U/1978 tentang Pola
Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda.
4) Ketentuan-ketentuan Gerakan Pramuka yang berkaitan dengan Pembinaan Pramuka
Penegak dan Pandega.
f. Landasan Konsepsional
1) Hakekat Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan non formal.
2) Tujuan Gerakan Pramuka seperti yang tercantum di dalam Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka.
3) Asas pendidikan dan nilai kebudayaan nasional.
4) Asas Pembangunan Nasional.
g. Landasan Historis
1) Sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
2) Sejarah perkembangan Gerakan Pramuka.
C. Wadah Pembinaan
a. Ambalan adalah wadah pembinaan bagi Pramuka Penegak di Gugusdepan.
b. Racana adalah wadah pembinaan bagi Pramuka Pandega di Gugusdepan.
c. Dewan Kerja adalah wadah di Kwartir beranggotakan Pramuka Penegak dan Pandega
yang dipilih dalam musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri Putera, sesuai
petunjuk penyelenggaraan Dewan Kerja.
d. Satuan Karya adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega untuk
menambah keterampilan dan pengetahuan khusus di bidang pembangunan, tanpa
meninggalkan kedudukannya sebagai anggota Gugusdepan.
e. Kelompok Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dana Pandega untuk
belajar dan mengembangkan suatu ilmu pengetahuan dan keterampilan tertentu guna
kebutuhan suatu program. Anggota Kelompok Kerja adalah Pramuka Penegak dan
Pandega, Pembina, Pelatih dan orang-orang yang dianggap mampu dan ahli dalam suatu
bidang ilmu atau keterampilan tertentu untuk membuat perencanaan tentang program
kegiatan Ambalan, Racana atau Dewan Kerja.
f. Sangga Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega yang
mempunyai tugas melaksanakan program kegiatan Ambalan, Racana atau Dewan Kerja.
D. Pengorganisasian
a. Ambalan
1) Ambalan beranggotakan warga Ambalan yang terdiri atas :
Penegak, Calon Penegak dan Tamu Ambalan.
2) Untuk menggerakkan Ambalan dibentuk Dewan Ambalan
a) Dewan Ambalan terdiri atas semua Pramuka Penegak yang sedikitnya sudah dilantik
sebagai Penegak Bantara.
b) Dewan Ambalan dipimpin oleh :
(1) eorang Pradana
(2) Seorang Kerani
(3) Seorang Bendahara
(4) Seorang Pemangku Adat
c) Tugas Dewan Ambalan merencanakan dan melaksanakan program berdasarkan
Keputusan Musyawarah Penegak.
3) Apabila diperlukan, Ambalan dapat membentuk Sangga. Dalam melaksanakan tugas,
Dewan Ambalan dapat membentuk Sangga Kerja.
4) Untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kehormatan anggota, maka dibentuk
Dewan Kehormatan yang terdiri atas Pradana, Pemangku Adat, serta Pembina sebagai
Penasehat.
5) Musyawarah Penegak dilaksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun sekali yang dihadiri oleh
seluruh anggota Ambalan dengan acara:
a) Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
b) Merencanakan kegiatan Ambalan yang akan datang.
c) Membicarakan Adat Istiadat Ambalan.
d) Memilih Pengurus Dewan Ambalan masa bakti berikutnya.
b. Racana
1) Racana beranggotakan warga Racana yang terdiri atas :
Pandega dan Calon Pandega.
2) Untuk menggerakkan Racana dibentuk Dewan Racana
a) Dewan Racana terdiri atas semua Pramuka Pandega yang sudah dilantik sebagai
Pandega.
b) Dewan Racana dipimpin oleh :
(1) Seorang Ketua
(2) Seorang Sekretaris
(3) Seorang Bendahara
(4) Seorang Pemangku Adat
3) Apabila diperlukan, Racana dapat membentuk Reka. Dalam melaksanakan program,
Dewan Racana dapat membentuk Sangga Kerja.
4) Untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kehormatan anggota, maka dibentuk
Dewan Kehormatan yang terdiri atas Ketua Dewan Racana, Pemangku Adat, serta
Pembina sebagai Penasehat.
5) Musyawarah Pandega dilaksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun sekali yang dihadiri oleh
seluruh anggota Racana dengan acara:
a) Memilih Pengurus Dewan Racana masa bakti berikutnya.
b) Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
c) Merencanakan kegiatan Racana yang akan datang.
d) Membicarakan Adat Istiadat Racana.
c. Dewan Kerja
Pramuka Penegak dan Pandega Puteri Putera diberi kesempatan menerapkan
kemampuan dan keterampilan berorganisasi dan mengembangkan kepemimpinan di
Dewan Kerja.
E. Pengelola Pembinaan
a. Pelaksanaan Pembinaan Gerakan Pramuka dititik beratkan pada :
1) Pengembangan pendidikan kepramukaan
2) Pelaksanaan kegiatan kepramukaan
3) Pembangunan sarana fisik dalam pelaksanaan karya bakti
4) Pengembangan usaha dana dan koperasi Pramuka
5) Manajemen.
b. Pengelola pembinaan melalui wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega diatur
sebagai berikut :
1) Pengelola pembinaan Ambalan adalah Gugusdepan
2) Pengelola pembinaan Racana adalah Gugusdepan
3) Pengelola pembinaan Dewan Kerja adalah Kwartir
4) Pengelola pembinaan Satuan Karya adalah Pamong Saka dan Pimpinan Saka
5) Pengelola pembinaan Kelompok Kerja adalah Gugusdepan dan Kwartir
6) Pengelola pembinaan Sangga Kerja adalah Gugusdepan, Dewan Kerja dan Kwartir.
c. Sistem pembinaannya adalah sistem among :
- Ing ngarso sung tulodo (di depan memberi teladan)
- Ing madyo mangun karso (di tengah membangun kemauan)
- Tut wuri handayani (dibelakang memberi daya/dorongan)
d. Dasar perlakuan pembinaan terhadap Pramuka Penegak dan Pandega.
Dasar perlakuan berpangkal pada penjabaran dari rasa kepantasan, cinta kasih, keadilan dan sedia berkorban terutama dari pihak Pembina Pramuka dan Pimpinan Kwartir sehingga lebih mengarah pada :
1) Pemberian kesempatan kepada Pramuka Penegak dan Pandega secara langsung untuk tampil sebagai pemimpin dengan dukungan yang tulus dari orang dewasa yang bertanggung jawab.
2) Pemberian motivasi dan kesempatan untuk dapat membina satuan.
e. Arah perlakuan pembina terhadap Pramuka Penegak dan Pandega adalah menanamkan
jiwa kepramukaan dan keterampilan bagi Pramuka Penegak dan Pandega.
f. Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega dilaksanakan dengan berpegang teguh pada suatu sistem dan metode yang mengandung unsur-unsur :
1) Kesinambungan dan keteraturan.
2) Kegiatan yang menarik dan mengandung pendidikan.
3) Memanfaatkan sumber setempat yang tersedia.
g. Kesinambungan pendidikan meliputi unsur :
1) Bina diri (kepentingan pribadi)
a) Pendidikan Pramuka Penegak merupakan kelanjutan dari proses yang telah
dipersiapkan sejak dari masa Siaga dan diteruskan dengan pengembangan pada
masa Penggalang secara berkesinambungan, mendewasakan mental, spiritual,
mengarahkan keterampilan, pengarahan dan pengembangan bakat menjadi profesi,
sehingga menemukan jalan kearah mandiri dan mengembangkan kewiraswastaan.
b) Pada Pramuka Pandega merupakan tahap pengabdian untuk memperdalam
dedikasi dengan pemantapan kepemimpinan dalam praktek pembinaan.
2) Bina satuan (kepentingan Gerakan Pramuka)
a) Dalam rangka pengembangan kepemimpinan dibentuklah Dewan Kerja yang
bertugas membantu Kwartir. Untuk itu diperlukan kemampuan merencanakan,
melaksanakan, dan mengadakan evaluasi kegiatan yang sesuai dengan aspirasi
mudanya.
b) Di samping itu Pramuka Penegak dan Pandega juga diberi kesempatan untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan kepada Pramuka Siaga,
Penggalang dan Penegak, melalui kegiatannya sebagai instruktur yang membantu
para Pembina Pramuka dan Pamong Saka. Untuk itu mereka mendapat kesempatan
mengikuti Kursus Instruktur, Kursus Pembina Pramuka, dan berbagai kursus
keterampilan.
c) Dalam rangka regenerasi, bentuk kegiatan berupa kaderisasi perlu ditingkatkan dan
dikembangkan sehingga terjadi kesinambungan kepemimpinan dalam usaha
mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
3) Bina Masyarakat
a) Dalam rangka pengembangan kesadaran bermasyarakat, bentuk kegiatan
pengabdian masyarakat perlu ditingkatkan dan dikembangkan, sehingga Pramuka
Penegak dan Pandega dapat berperan dalam kehidupan bermasyarakat sekaligus
dapat meletakkan landasan bagi masa depannya.
b) Para Pramuka Penegak dan Pandega diarahkan untuk
mengembangkankepemimpinannya, dengan menganjurkan berperan dalam
masyarakat sebagai peneliti, penyuluh, penggerak, pelopor dan pemimpin
masyarakat, sehingga di kemudian hari dapat berperan sebagai pemimpin bangsa
dan negara.
c) Pengabdian Pramuka Penegak dan Pandega kepada Masyarakat meliputi segala
bidang kehidupan mnusia, seperti bidang ekonomi, sosial, budaya, agama,
kesejahteraan hidup, keluarga berencana, lingkungan hidup, keamanan dan
pertahanan dan lain-lain.
PELAKSANAAN PROSES PEMBINAAN
1. Tamu Penegak
a. Tamu Penegak adalah seorang Pramuka Penggalang yang karena usianya dipindahkan
dari Pasukan Penggalang ke Ambalan Penegak, atau pemuda yang berusia 16 tahun
sampai dengan 20 tahun yang belum pernah menjadi anggota Gerakan Pramuka.
b. Lamanya menjadi Tamu Penegak paling lama 3 (tiga) bulan.
c. Selama menjadi Tamu Penegak diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan adat-
istiadat yang berlaku di Ambalan tersebut.
d. Bagi anggota Ambalan lainnya diberi kesempatan untuk mengenal dan menilai Tamu
Penegak tersebut.
2. Calon Penegak
a. Calon Penegak ialah Tamu Penegak yang dengan sukarela menyatakan diri sanggup
mentaati peraturan dan Adat Ambalan dan diterima oleh semua anggota Ambalan untuk
menjadi anggota Ambalan tersebut.
b. Lamanya menjadi Calon Penegak sedikitnya 6 (enam) bulan.
c. Perpindahan status dari Tamu Penegak menjadi Calon Penegak dilaksanakan dengan
upacara sederhana dan dialog yang mengandung pendidikan bagi segenap anggota
Ambalan tersebut.
d. Calon harus mawas diri dan menghargai orang lain serta menyadari hak dan
kewajibannya, antara lain :
1) Tidak mempunyai hak suara dalam musyawarah.
2) Mempunyai hak bicara dalam diskusi, pertemuan dan musyawarah.
3) Harus mengikuti acara Ambalan yang bersangkutan.
4) Berkewajiban menyelesaikan SKU tingkat Penegak Bantara.
5) Berkewajiban ikut menjaga dan mengembangkan nama baik Ambalannya.
e. Setiap Calon Penegak dibina oleh dua orang Penegak Bantara/Laksana dari Ambalan
yang bersangkutan.
3. Penegak Bantara
a. Penegak Bantara adalah Calon Penegak yang telah memenuhi SKU bagi Penegak
Bantara dan mentaati Adat Ambalan.
b. Perpindahan dari Calon Penegak menjadi Penegak Bantara dilaksanakan dengan
upacara pelantikan, yang bersangkutan mengucapkan janji Trisatya dengan sukarela dan
berhak memakai tanda pengenal untuk Penegak Bantara.
c. Selama menjadi Penegak Bantara diberi kesempatan latihan membaktikan diri kepada
masyarakat dan membentuk kepribadian yang kuat.
d. Seorang Penegak Bantara wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatan lainnya untuk :
1) Menyelesaikan SKU bagi Penegak Laksana sehingga dapat dilantik sebagai Penegak
Laksana.
2) Menempuh Syarat Kecakapan Khusus sesuai dengan kesenangan dan bakatnya
sehingga mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus.
3) Mengembangkan bakat dan minatnya dalam Satuan Karya serta menyebarkan tugas
pokok Sakanya itu sesuai dengan kemampuannya.
4) Mencari kesempatan untuk mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir sehingga dapat
membantu menyelenggarakan kegiatan di Perindukan Siaga atau Pasukan
Penggalang.
5) Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada Kwartir sesuai dengan kemampuan
dan kesempatan yang ada padanya.
4. Penegak Laksana
a. Penegak Laksana adalah Penegak Bantara yang telah memenuhi SKU bagi Penegak
Laksana dan mentaati Adat Ambalan.
b. Perpindahan dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilaksanakan dengan
upacara kenaikan dengan mengucapkan ulang janji Trisatya dengan sukarela dan berhak
memakai tanda pengenal untuk Penegak Laksana.
c. Selama menjadi Penegak Laksana diberi kewajiban memimpin kegiatan bakti untuk
Gerakan Pramuka dan masyarakat.
d. Seorang Penegak Laksana wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatannya bahkan
dikembangan terus untuk :
1) Menambah jumlah/bobot dalam menempuh Syarat Kecakapan Khusus sehingga
mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus yang lebih tinggi.
2) Memperdalam dan memperluas keikut sertaanya di dalam Satuan Karya.
3) Mengikuti kursus yang diselenggarakan Gerakan Pramuka.
4) Memberikan kesempatan untuk membaktikan dirinya dengan membantu
menyelenggarakan latihan atau kegiatan untuk Perindukan Siaga atau Pasukan Penggalang.
5) Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada Kwartir sesuai dengan kemampuan
dan kesempatan yang ada padanya.
5. Calon Pandega
a. Calon Pandega dipersiapkan untuk menjadi pemimpin (Pembina Pramuka) yang cakap,
jujur dan bertanggung jawab.
b. Selama menjadi Calon Pandega berkewajiban menyelesaikan SKU tingkat Pandega
sambil mempraktekkannya di dalam Satuan Penggalang atau Satuan Siaga.
c. Para Calon Pandega diberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadian
kepemimpinan dan meningkatkan jiwa pengabdian kepada masyarakat.
d. Lamanya menjadi Calon Pandega sedikitnya 6 (enam) bulan.
6. Pandega
a. Pandega adalah Calon Pandega yang telah memenuhi SKU bagi Pandega dan mentaati
Adat Racana.
b. Perpindahan status dari Calon Pandega menjadi Pandega dilakukan dengan upacara
sederhana dengan dialog yang mengandung pendidikan bagi segenap anggota Racana.
c. Pandega diharapkan sudah memiliki kepribadian yang kuat sehingga jiwa baktinya
diamalkan untuk kepentingan umum.
d. Para Pandega diharapkan mempunyai sikap lebih mengutamakan kepentingan umum dari
pada kepentingan pribadi.
e. Pandega berusaha sendiri meningkatkan keterampilannya dan kemampuannya sehingga
dapat lebih banyak membantu dirinya agar dapat mandiri di samping dapat membantu
Gerakan Pramuka baik dalam hal pengelolaan Kwartir maupun Gugusdepan.
d. Para Pandega merupakan pasangan kerja sepengabdian bagi para Pembina Pramuka.
PRINSIP DAN MATERI KEGIATAN
1. Prinsip Kegiatan
a. Gerak dasar kegiatan bagi pencapaian sasaran Pramuka Penegak dan Pandega adalah :
Membangkitkan, mendorong dan mengarahkan serta mengatur dan mengembangkan
keinginan/minat, semangat serta daya kemampuan Pramuka Penegak dan Pandega.
b. Semua bentuk kegiatan harus berisi/mengandung pendidikan mental, jasmani,
pengetahuan, keterampilan dan pengamalan bakti Pramuka Penegak dan Pandega
sehingga dapat menjadi kader pembangunan yang bermoral Pancasila dan berjiwa
wiraswasta, serta dapat hidup bahagia dengan pedoman dan penghayatan kehormatan
Pramuka.
c. Dalam rangka menyiapkan Pramuka Penegak dan Pandega agar mampu membantu
Pembina Pramuka Siaga dan Penggalang, mereka diberi kesempatan mengikuti Kursus
Pembina Pramuka Mahir.
d. Kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega meliputi :
1) Bina diri
2) Bina satuan Pramuka
3) Bina masyarakat.
e. Metode kegiatan antara lain :
1) Permainan 6) Kelompok kerja
2) Diskusi 7) Penugasan pribadi
3) Demonstrasi 8) Perkemahan
4) Lomba 9) Ceramah.
5) Drama dan bermain peran
f. Bentuk kegiatan antara lain :
1) Perkemahan 7) Bakti Masyarakat
2) Gladian 8) Pertemuan Pramuka, misalnya
3)Latihan Pengembangan Raimuna
Kepemimpinan 9) Mengenal alam terbuka
4) Latihan keterampilan 10) Halang rintang dan gladi tangguh
5) Proyek percobaan (pilot) 11)Kegiatan agama
6) Kursus
2. Materi Kegiatan
a. Ruang lingkup materi kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega meliputi seluruh segi
kehidupan manusia yang baik.
b. Semua kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega merupakan percobaan dan latihan
menerapkan hasil studinya tentang manajemen, terutama mengenai pengembangan
kepemimpinannya dalam bentuk secara praktis.
c. Semua kegiatan bagi Pramuka Penegak dan Pandega merupakan percobaan dan latihan
menerapkan hasil studinya tentang manajemen, terutama mengenai amal dan
pengembangan kepemimpinannya secara praktis didalam membina anak didik.
d. Materi kegiatan yang dilaksanakan mempunyai dua tujuan yang berkaitan yaitu :
1) ke dalam : merupakan pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka sesuai
dengan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
2) Ke luar : sebagai bakti kepada masyarakat dalam rangka pembangunan nasional,
khususnya pembinaan generasi muda.
d. Materi-materi kegiatan meliputi antara lain :
1) Mental spiritual
2) Patriotisme (cinta tanah air)
3) Idealisme
4) Sosial
5) Kewarganegaraan
6) Seni budaya
7) Cinta alam
8) Keterampilan
9) Ketangkasan
10) Penanggulangan keadaan darurat
11) Kependudukan dan transmigrasi
12) Lingkungan hidup dan kelestarian
alam
13) Koperasi dan Tabungan Nasional 14) Pertanian (dalam arti luas)
15) Pertukangan dan kerajinan 16) Kebaharian
17) Kedirgantaraan
18) Keamanan dan ketertiban
masyarakat
19) Perayaan dan peringatan hari-hari
bersejarah
20) Kampanye penerangan, sensor
film, palang merah,
pemberantasan buta huruf dan
pendidikan kesejahteraan keluarga