Bagian bulan yang terkena sinar matahari hampir sama seperti bumi. Bagian bulan hanya setengah yang mendapatkan cahaya matahari. Bulan memiliki sisi siang dan sisi malam, sama seperti bumi. Dari pandangan kita yang berada di bumi, kita melihat berbagai fase perubahan penampakan bulan setiap malamnya.
Pada setiap waktu, setengah dari Bulan diterangi oleh matahari. Sisi lain dari bulan yang membelakangi matahari dan berada dalam kegelapan. Selama bulan mengorbit di sekitar bumi, kita dapat melihat lebih banyak pada sisi terangnya. Perlahan-lahan penampakan bulan mengalami perubahan. Perubahan ini disebut dengan fase bulan.
Perubahan Penampakan Bulan
Perubahan bentuk bentuk penampakan bulan disebabkan oleh gerakan bulan ketika mengelilingi bumi. Penampakan bulan tersebut dapat membentuk bulan baru, bulan sabit, bulan separuh bulan tiga perempat, dan bulan purnama. Sebenarnya perubahan penampakan bulan karena luas permukaan bulan yang terlihat dari bumi berubah-ubah sesuai kedudukan bulan terhadap matahari dan bumi. Berikut ini kenampakan bulan jika dilihat dari bumi.
1. Bulan Baru.
Kenampakan bulan diawali dengan bulan baru, kedudukan bulan berada diantara bumi dan matahari dalam satu garis lurus. Pada kedudukan bulan baru kita tidak dapat melihat bulan. Hal ini disebabkan karena seluruh permukaan bulan yang terkena sinar matahri berada di bagian belakang bulan. Bulan baru juga dikenal dengan sebutan bulan mati. Berikut ini adalah gambar bentuk bulan baru.
Ketika bulan bergerak, maka bagian bulan yang menerima sinar matahari terlihat dari bumi. Bagian bulan yang terlihat dari bumi sangat kecil dan membentuk bulan sabit. Itulah yang dikenal dengan hilal awal bulan.
2. Bulan Sabit
Setelah lima hari kenampakan bulan maka akan muncul bentuk bulan seperti sabit. Pada kedududkan ini kenampakan bulan atau bagian bulan kelihatan bercahaya hanya kurang dari seperempatnya.
Bulan sabit ini terjadi satu minggu setelah terjadinya bulan baru. Bulan sabit bisa kita lihat ketika di langit sebelah barat setelah matahari terbenam. Jadi kalau kita ingin melihat bulan sabit muncul, bisa dimulai setelah matahari terbenam. Bulan sabit ini lama-kelamaan akan semakin melebar dan akan membentuk separuh bulan. Atau bulannya semakin terlihat separuh.
3. Bulan Setengah
Setelah satu minggu tampak setengah bagian bulan. Pada fase ini kedudukan bumi, bulan, dan matahari membentuk segitiga siku-siku. Fase bulan ini sering disebut dengan bulan setengah (half moon). Bulan setengah ini terjadi jika bulan, bumi, dan matahari membentuk sudut 90 derajat sehingga kita bisa melihat persis separuh bagian bulan yang disinari matahri dan separuh bagian gelap.
Bulan separuh ini terlihat setelah beberapa hari dari bulan sabit. Kita bisa melihat bulan separuh ini karena separuh dari permukaan bulan yang terkena sinar matahari. Jadi yang terlihat oleh kita hanya separuhnya saja.
4. Bulan Tiga per Empat (Bulan Bungkuk)
Setelah sebelas hari bulan mengelilingi Bumi, pengamat dari Bumi dapat melihat tiga perempat sisi Bulan yang terkena cahaya Matahari.
5. Bulan Purnama
Bulan purnama terjadi pada hari ke 14 setelah bulan baru. Ketika bulan purnama kedudukan bumi berada diantara bulan dan matahari dalam keadan membentuk satu garis lurus. Seluruh sisi bulan yang terkena sinar matahari dapat dilihat dari bumi sehingga bulan tampak bersinar terang.
Kalau kita lihat peristiwa bulan purnama ini sangatlah indah. Kita bisa menikmatinya ketika cuaca sedang cerah dan tentunya pada waktu malam hari. Setelah terjadi bulan purnama, maka bulan akan kembali menciut lagi menjadi bulan separuh. Dari bulan separuh muncul lagi menjadi bulan sabit dan seterusnya menjadi bulan baru yang tidak terlihat. Begitu indah sekali ciptaan-Nya kalau kita perhatikan dengan seksama. Kalau terjadi bulan purnama, bisa kita lihat keindahannya. Sinar bulan bisa menerangi bumi yang gelap.
Pada setiap waktu, setengah dari Bulan diterangi oleh matahari. Sisi lain dari bulan yang membelakangi matahari dan berada dalam kegelapan. Selama bulan mengorbit di sekitar bumi, kita dapat melihat lebih banyak pada sisi terangnya. Perlahan-lahan penampakan bulan mengalami perubahan. Perubahan ini disebut dengan fase bulan.
Perubahan Penampakan Bulan
Perubahan bentuk bentuk penampakan bulan disebabkan oleh gerakan bulan ketika mengelilingi bumi. Penampakan bulan tersebut dapat membentuk bulan baru, bulan sabit, bulan separuh bulan tiga perempat, dan bulan purnama. Sebenarnya perubahan penampakan bulan karena luas permukaan bulan yang terlihat dari bumi berubah-ubah sesuai kedudukan bulan terhadap matahari dan bumi. Berikut ini kenampakan bulan jika dilihat dari bumi.
1. Bulan Baru.
Kenampakan bulan diawali dengan bulan baru, kedudukan bulan berada diantara bumi dan matahari dalam satu garis lurus. Pada kedudukan bulan baru kita tidak dapat melihat bulan. Hal ini disebabkan karena seluruh permukaan bulan yang terkena sinar matahri berada di bagian belakang bulan. Bulan baru juga dikenal dengan sebutan bulan mati. Berikut ini adalah gambar bentuk bulan baru.
Ketika bulan bergerak, maka bagian bulan yang menerima sinar matahari terlihat dari bumi. Bagian bulan yang terlihat dari bumi sangat kecil dan membentuk bulan sabit. Itulah yang dikenal dengan hilal awal bulan.
2. Bulan Sabit
Setelah lima hari kenampakan bulan maka akan muncul bentuk bulan seperti sabit. Pada kedududkan ini kenampakan bulan atau bagian bulan kelihatan bercahaya hanya kurang dari seperempatnya.
Bulan sabit ini terjadi satu minggu setelah terjadinya bulan baru. Bulan sabit bisa kita lihat ketika di langit sebelah barat setelah matahari terbenam. Jadi kalau kita ingin melihat bulan sabit muncul, bisa dimulai setelah matahari terbenam. Bulan sabit ini lama-kelamaan akan semakin melebar dan akan membentuk separuh bulan. Atau bulannya semakin terlihat separuh.
3. Bulan Setengah
Setelah satu minggu tampak setengah bagian bulan. Pada fase ini kedudukan bumi, bulan, dan matahari membentuk segitiga siku-siku. Fase bulan ini sering disebut dengan bulan setengah (half moon). Bulan setengah ini terjadi jika bulan, bumi, dan matahari membentuk sudut 90 derajat sehingga kita bisa melihat persis separuh bagian bulan yang disinari matahri dan separuh bagian gelap.
Bulan separuh ini terlihat setelah beberapa hari dari bulan sabit. Kita bisa melihat bulan separuh ini karena separuh dari permukaan bulan yang terkena sinar matahari. Jadi yang terlihat oleh kita hanya separuhnya saja.
4. Bulan Tiga per Empat (Bulan Bungkuk)
Setelah sebelas hari bulan mengelilingi Bumi, pengamat dari Bumi dapat melihat tiga perempat sisi Bulan yang terkena cahaya Matahari.
5. Bulan Purnama
Bulan purnama terjadi pada hari ke 14 setelah bulan baru. Ketika bulan purnama kedudukan bumi berada diantara bulan dan matahari dalam keadan membentuk satu garis lurus. Seluruh sisi bulan yang terkena sinar matahari dapat dilihat dari bumi sehingga bulan tampak bersinar terang.
Kalau kita lihat peristiwa bulan purnama ini sangatlah indah. Kita bisa menikmatinya ketika cuaca sedang cerah dan tentunya pada waktu malam hari. Setelah terjadi bulan purnama, maka bulan akan kembali menciut lagi menjadi bulan separuh. Dari bulan separuh muncul lagi menjadi bulan sabit dan seterusnya menjadi bulan baru yang tidak terlihat. Begitu indah sekali ciptaan-Nya kalau kita perhatikan dengan seksama. Kalau terjadi bulan purnama, bisa kita lihat keindahannya. Sinar bulan bisa menerangi bumi yang gelap.