Majas pertentangan pada uraian kali ini akan memberikan pembahasan seputar pengertian dan contoh dari majas pertentangan. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, majas pertentangan adalah satu dari empat kelompok besar majas yang sering digunakan dalam karya sastra. Tiga kelompok majas lainnya yaitu perbandingan, sindiran, dan penegasan. Sebagaimana majas pada umumnya, majas ini memiliki gaya bahasa tersendiri yang menjadi ciri khas dari majas pertentangan. Ciri khas tersebut yaitu adanya bentuk pertentangan dalam pernyataan kalimatnya. Nah, lewat uraian berikut ini kami akan mengajak pembaca sekalian untuk memahami lebih jauh tentang apa itu majas pertentangan dan seperti apa contohnya, selamat membaca:
Pengertian Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah salah jenis majas yang ada dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Tahukah Anda apa yang dimaksud majas pertentangan? Dalam pengertian sederhana, majas pertentangan adalah kelompok majas yang mempunyai gaya dengan ciri khas tertentu dalam hal penuturannya ketika mengungkapkan suatu maksud yang isi kalimatnya bertentangan dengan makna sesungguhnya. Terkadang, apa yang dinyatakan bertolakbelakang dengan makna sebenarnya. Karena pertentangan itulah mengapa sehingga majas ini disebut dengan majas pertentangan.
Mungkin, bagi orang yang belum memahami apa itu majas pertentangan rawan terjadi salah pemahaman atau salah tafsir. Tetapi, jika dilihat lebih dalam sesungguhnya kehadiran majas ini memiliki fungsi penting ketika digunakan untuk mengutarakan suatu pernyataan. Adanya pertentangan tersebut berfungsi untuk menegaskan maksud dari suatu pernyataan agar pendengar atau lawan bicara menjadi tertarik atau terkesan dengan apa yang dinyatakan.
Oleh karena majas pertentangan merupakan salah satu kelompok majas, maka dalam kelompok ini terdiri dari beberapa jenis majas yang memiliki kesamaan ciri, yakni mengandung pertentangan. Majas apa sajakah itu? Nah, berikut ini mari kita lihat bersama majas-majas yang termasuk dalam kelompok ini.
Dari sekian banyak majas yang dikenal dalam Bahasa Indonesia, ada sekitar 8 majas yang dikategorikan sebagai majas pertentangan, yaitu majas anakronisme, kontradiksi interminus, oksimoron, antitesis, paradoks, ironi, litotes, dan majas hiperbola. Berikut ini penjelasan dan contoh dari masing-masing majas tersebut:
Mungkin, bagi orang yang belum memahami apa itu majas pertentangan rawan terjadi salah pemahaman atau salah tafsir. Tetapi, jika dilihat lebih dalam sesungguhnya kehadiran majas ini memiliki fungsi penting ketika digunakan untuk mengutarakan suatu pernyataan. Adanya pertentangan tersebut berfungsi untuk menegaskan maksud dari suatu pernyataan agar pendengar atau lawan bicara menjadi tertarik atau terkesan dengan apa yang dinyatakan.
Oleh karena majas pertentangan merupakan salah satu kelompok majas, maka dalam kelompok ini terdiri dari beberapa jenis majas yang memiliki kesamaan ciri, yakni mengandung pertentangan. Majas apa sajakah itu? Nah, berikut ini mari kita lihat bersama majas-majas yang termasuk dalam kelompok ini.
Majas-Majas Pertentangan
Dari sekian banyak majas yang dikenal dalam Bahasa Indonesia, ada sekitar 8 majas yang dikategorikan sebagai majas pertentangan, yaitu majas anakronisme, kontradiksi interminus, oksimoron, antitesis, paradoks, ironi, litotes, dan majas hiperbola. Berikut ini penjelasan dan contoh dari masing-masing majas tersebut:
1. Majas Anakronisme
Jenis majas pertentangan yang pertama adalah majas anakronisme. Seperti apakah bentuk majas ini? Majas anakronisme adalah majas yang menyatakan sesuatu memiliki pertentangan dengan waktu kejadian sebenarnya. Istilah anakronisme berasal dari dua suku kata, yaitu ana yang berarti mundur dan chronos yang berarti waktu. Jadi, unsur waktu menjadi ciri khusus dari majas ini. Dalam penuturannya, majas ini biasanya menyelipkan unsur-unsur yang sebenarnya belum ada pada masa kejadian yang sedang diceritakan. Nah, berikut ini contohnya:- Bala tentara kerajaan Sriwijaya memacu kuda besinya menuju pertempuran. (pada saat itu itu belum ada kuda besi/motor)
- Para musafir dari Madinah mengandalkan kompas untuk menunjukan arah sholat.
- Kemenangan tentara kerajaan Majapahit disambut dengan orkestra musik dangdut.
- Penari-penari balet itu ditampilkan oleh Raja Romawi untuk meramaikan pertandingan.
- Bethoven sering mendapat telepon untuk tampil di depan publik memainkan pianonya.
- Jengis Khan menggunakan nuklir untuk menakuti pasukan musuhnya. (pada saat itu belum ada nuklir)
- Pithecanthropus Erectus menggunakan satelit untuk berkomunikasi dengan kawanannya. (pada zaman manusia purba belum ada telepon)
- Ken Arok memikat Ken Dedes dengan mendatangkan mobil mewah. (mobil belum ada saat zaman Ken Arok)
2. Majas Kontradiksi Interminus
Jenis majas pertentangan yang kedua adalah majas kontradiksi interminus. Seperti apa bentuk dari majas ini? Berdasarkan gaya penuturannya, majas Kontradiksi Interminus mengandung unsur pertentangan antara sesuatu yang sedang dinyatakan dengan pernyataan-pertanyaan terdahulu. Jadi, majas ini sering digunakan dalam kalimat yang mengandung makna pengecualian atau penyangkalan. Nah, berikut ini contohnya:- Semua dagangan di warung ini diskon 15%, kecuali perlengkapan wanita dan anak-anak.
- Warga kelurahan diharap ikut kerja bakti membersihkan selokan, kecuali lansia dan anak-anak.
- Kau boleh meminum semua jenis minuman, kecuali yang mengandung alkohol.
- Semua jenis kain boleh kau pakai, kecuali kain sutera.
- Segala jenis cabai mengalami lonjakan harga yang signifikan, kecuali cabai merah keriting.
- Semua siswa dilarang masuk ruangan kepala sekolah, kecuali untuk urusan penting,
- Para crew dilarang masuk ke ruangan komputer, kecuali crew IT
- Semua laki-laki dilarang mengunjungi kamar kost wanita, kecuali anggota keluarga
- Harga semua beras naik 20%, kecuali beras roro jongrang.
- Para santri menuju masjid untuk sholat berjamaah, kecuali para santri perempuan.
3. Majas Oksimoron
Majas pertentangan yang ketiga adalah majas oksimoron. Seperti apa bentuk dari majas ini? Majas oksimoron adalah majas yang mengandung pertentangan dalam satu frase yang sama dalam kalimat pernyataannya. Berikut ini contohnya:
- Pertemuan Ayah dan anak itu penuh dengan keharuan.
- Saya tidak paham dengan yang kurasakan, aku rindu tapi benci.
- Susah senang suami dan istri selalu saling menguatkan.
- Hidup matiku hanya karena kuasa sang Maha Kuasa.
- Selalu ada solusi di balik masalah yang datang dalam hidup kita.
- Sungguh keji orang itu, bersenang-senang di atas penderitaan
- Demi suaminya, Dian tersenyum atas kepedihan yang sebenarnya ia rasakan.
- Keadaan suka maupun duka selalu mereka hadapi bersama.
- Ada cinta dalam benci yang kau sematkan padaku.
- Pertemuan itu diwarnai dengan isak tangis bahagia.
- Selalu ada kemudahan dalam kesulitan akan suatu perjuangan.
- Dalam hidup dan matiku hanya Kau sajalah yang aku puja.
- Dikala senang ataupun susah kita kan menghadapi hidup bersama-sama.
4. Majas Antitesis
Jenis majas pertentangan yang keempat adalah majas antitesis. Apa yang dimaksud dengan majas antitesis? Majas ini dicirikan oleh gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan memakai kata-kata yang mempunyai makna yang berlawanan. Jadi, terdapat dua kata yang berlawanan dalam majas ini. Berikut ini contohnya:
- Banyak sedikitnya hasil yang kita dapat tidak boleh mengurangi rasa syukur kita terhadap Tuhan.
- Baik buruk hidup yang kita tempuh adalah pilihan kita sendiri.
- Manis pahitnya jalan takdir akan membuat banyak warna dalam sejarah kehidupan.
- Mahal murahnya suatu barang tidak selalu berkaitan dengan kualitas produk tersebut.
- Surga neraka selalu menjadi fokus utama manusia dalam beribadah.
- Usaha keras tentu saja berpengaruh terhadap sukses gagalnya kita mencapai cita-cita.
- Jangan hanya menilai seseorang dari tinggi rendah jabatan pekerjaannya.
- Jauh dekat ongkos naik bus Trans Jakarta tetap Rp 3.700
- Cepat lambatnya hewan kurban mati tergantung dari tajam tumpulnya golok yang digunakan.
- Produk kosmetik yang kau gunakan akan mempengaruhi kasar halusnya
- Baik buruk akhlak seorang anak bergantung kepada siapa yang mengasuhnya dari kecil.
- Tinggi rendahnya nilai rapormu tergantung usahamu belajar selama satu semester.
- Nyaman tidaknya kau berada di kelas baru tergantung dari proses adapatasimu dengan lingkungan
- Panjang pendek usia bukan kita yang menentukan.
- Mulus tidaknya kulit wajahmu tidak berpengaruh terhadap rasa sayangku.
- Pelamar perusahaan A memiliki latar belakang yang berbeda-beda dari yang tua-muda, laki-laki dan perempuan.
- Antidiskriminasi adalah perjuangan untuk menghapus perbedaan status antara orang kulit putih dengan kulit hitam.
- Baik anak-anak maupun dewasa semua senang dengan perjalanan itu.
- Siang malam, dari pagi sampai petang, ia bekerja mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
- Surga atau neraka sangat tergantung pada perbuatan baik atau buruk yang telah dilakukan semasa hidup.
5. Majas Paradoks
Majas pertentangan yang kelima adalah majas paradoks. Seperti apa gaya penuturan dari majas ini? Sebagai majas pertentangan, majas paradoks mempertentangkan dua hal yang sebenarnya sama-sama mengandung suatu kebenaran. Berikut ini contohnya:
- Hidup Pak Bahrir berlimpah kekayaan, tetapi hatinya kosong.
- Kemajuan teknologi justru menyebabkan kemunduran kepedulian sosial masyarakat.
- Mukanya memang garang tetapi hatinya sangat lembut dan tutur katanya sangat
- Meski dikeramaian, aku masih merasa kesepian
- Dalam kemarahannya tersimpan sejuta kasih sayang untuk muris-muridnya.
- Anak-anak kelas itu sangat bandel namun tetap peduli akan tugas-tugasnya.
- Kemiskinan semakin menggerogoti kaum lemah dikala para pemimpin itu sibuk dengan kekayaannya.
- Walaupun rokok tidak baik untuk kesehatan ia tetap diminati oleh sebagian besar kaum pria
- Rokok tetap diminati sebagian besar warga walaupun berdampak buruk untuk kesehatan.
- Anak-anak kelas C sangat bandel dan susah diatur, tetapi nilai ulangannya selalu di atas rata-rata.
- Meskipun seharian ini aku belum mengisi perutku, malam ini aku tidak merasakan lapar sedikit pun.
- Usianya boleh renta tetapi semangatnya melebihi semangan para pemuda.
- Andi merasa kesepian di tengah hiruk pikuknya kota Jakarta.
- Dibalik keagresifan perilakunya, Wati hanya membutuhkan perhatian.
- Keramahan yang ia tunjukkan mengandung niat yang buruk.
- Bagaimana bisa harga barang ini malah turun ketika harga Listrik naik.
- Di balik kemarahan Ibu, ada kasih sayang dan perhatian yang luar biasa.
- Dewi selalu menaruh perhatian ekstra di balik sikap cueknya terhadap Bakri.
- Hidup dalam kemiskinan tidak menghalanginya terus bersyukur kepada Allah.
- Kecantikan dan kemapanan justru tak membuatnya cepat menemukan jodoh.
6. Majas Ironi
Jenis majas pertentangan yang selanjutnya adalah majas ironi. Apa yang dimaksud dengan majas ironi? Seperti apa bentuk gaya bahasanya? Dalam kehidupan sehari-hari, sering tidak kita sadari kita telah menggunakan majas ironi. Majas ini gaya penuturannya berbentuk sindiran. Fungsi sindiran ini untuk menjaga perasaan dari sang pendengar atau lawan bicara. Ciri khas dari majas ironi adalah menggunakan kabalikan dari fakta yang ditambah dengan frase yang memiliki pertentangan. Berikut ini contohnya:
- Dono adalah pegawai yang sangat cinta kebersihan, terlihat meja kerjanya yang penuh dengan sampah.
- Kuat sekali tanganmu, segelas teh pun kau menyerah untuk mengangkatnya.
- Tampan sekali waja Rahmat, sampai-sampai tidak ada wanita yang mau melihatnya.
- Romi adalah murid kesayangan semua guru, semua teman-temannya sudah lulus tapi ia masih saja di kelas 5.
- Rapi sekali kamar kamu, buku bertebaran dimana-mana.
- Wangi tubuhmu sangat menyengat, apakah tak ada air di rumah?
- Anak-anak kelas 10 sangat pandai, rata-rata mereka mampu menjawab 3 dari 10 soal dengan benar.
- Prospek kerja kamu sangat bagus, mampu menjual satu unit dari lima unit target penjualan.
- Banyak sekali porsi makanmu, pantas saja bobot tubuhmu tak pernah naik.
- Kamarmu luas sekali, aku sampai tidak tahu bisa duduk di sebelah mana.
- Porsi makanmu banyak sekali, pantas saja badanmu kurus kering begitu.
- Suaramu sangat merdu sampai-sampai anakmu menangis saat kau menyanyi.
- Menakjubkan sekali nilai-nilai rapormu, aku tidak menemukan warna hitam di dalamnya.
- Makananmu sungguh tiada duanya, aku kapok memakannya.
- Lukisanmu sangat memukau, persis seperti lukisan adikku yang saat ini masih balita.
- Cuaca siang ini sangat menyejukkan, sampai aku mandi keringat.
- Teh ini manis sekali, kau pasti sedang kehabisan gula.
- Pandai sekali kau memasak, semua makanan ini rasa garam.
- Tulisanmu sangat rapi sekali seperti tulisan seorang dokter.
- Sungguh cerdas anak bu Dian, sampai-sampai semua ulangannya tidak ada yang lebih dari angka 10.
7. Majas Litotes
Majas pertentangan yang ketujuh adalah majas litotes. Seperti apa majas bentuk dari majas ini? Majas litotes adalah majas yang gaya pengungkapannya menyatakan sesuatu yang nilainya lebih rendah dibandingkan dengan maksud yang sesungguhnya. Ciri khas dalam majas ini adalah adanya pertentangan makna yang menimbulkan kesan sikap rendah diri dari pembicara. Berikut ini contohnya:
- Tubuhku yang renta ini sepertinya tak layak untuk datang ke perayaan itu.
- Jika tidak keberatan, pakailah baju lusuh ini untuk sementara waktu.
- Izinkanlah hamba untuk membantu pekerjaan ini dengan sekuat tenaga.
- Sudikah engkau menerimaku yang buruk rupa ini?
- Aku hanyalah orang awam yang ingin berpartisipasi mengungkapkan opini.
- Kami sangat tersanjung bila Bapak Presiden mau mampir ke gubuk kami.
- Dari awal Saya cuma iseng-isengan mengikuti audisipencarian bakat ini.
- Saya masih bocah ingusan kala itu saat mendirikan bisnis kuliner.
- Semoga buku-buku yang kami hibahkan dapat menjadi seberkas cahaya bagi adik-adik.
- Selamat menikmati sajian yang ala kadarnya ini.
- Jangan pernah ragu untuk meminta bantuan orang dungu sepertiku.
- Mereka tinggal dengan gembira walau hanya beralaskan tanah dan beratapkan langit.
- Suara falsku tidak sebanding dengan suara penyanyi top dunia.
- Silakan mampir ke gubuk kami walaupun hanya sebentar.
- Aku sangat senang jika kau berkenan menerima hadiah kecil ini.
- Semoga bantuan ini dapat menjadi seberkas cahaya bagi para korban bencana alam.
- Aku berharap Anda senang dengan jamuan yang ala kadarnya ini.
- Syukurlah semua orang menyukai makanan dan minuman kampung ini.
- Aku berharap kau mau kuantarkan pulang menggunakan motor butut ini.
- Aku seorang bocah ingusan yang mempunyai mimpi besar.
8. Majas Hiperbola
Jenis majas pertentangan yang terakhir adalah majas hiperbola. Apa yang dimaksud dengan majas hiperbola? Seperti apa bentuk gaya bahasanya? Majas hiperbola merupakan majas yang menyatakan sesuatu secara berlebih-lebihan atau sengaja melebih-lebihkan sesuatu. Hal-hal yang dilebih-lebihkan tersebut dapat berupa ukuran, sifat, jumlah, dsb. Majas ini merupakan kebalikan dari majas litotes. Berikut ini contohnya:
- Kita harus membela agama kita sampai titik darah penghabisan.
- Suami bekerja tanpa lelah dari pagi sampai pagi lagi.
- Goyang Pinguin berhasil mengguncang dunia.
- Sengatan matahari siang ini membakar kulitku.
- Rumahmu megah seperti istana di khayangan.
- Budi telah mengelilingi dunia untuk menemukan kucingnya.
- Kecantikanmu telah mengalihkan duniaku
- Kasih Sayangmu sehangat matahari dalam hidupku, terima kasih Ibu.
- Film-film Korea telah menguncang dunia perfilman Indonesia.
- Tubuh Dewi kurus kering kerontang akibat penyakit kanker yang dideritanya.
- Ayah bekerja membanting tulang demi menafkahi keluarga.
- Kecantikan wanita itu layaknya bidadari surga.
- Rayuanmu membuatku melambung tinggi ke atas awan.
- Ayah menangis sampai matanya kering karena ditinggal Ibu.
- Saya sudah mencarimu sampai keliling dunia, tapi tak juga bertemu.
- Akan kukejar dirimu meski sampai ke ujung dunia.
- Saya melihat dengan mata kepalaku sendiri kejadian mengenaskan itu.
- Entah apa yang terjadi padanya, tapi badannya tinggal tulang berbalut kulit.
- Suara riuh penonton sampai membelah angkasa raya.
- Doa anak yatim akan bisa menggetarkan langit.
Demikianlah uraian tentang 100+ Contoh Majas Pertentangan dan Pengertian, semoga bermanfaat.