Sabtu, 04 Januari 2020

Cara Mengubah Pecahan

Edo, Beni, dan Lani tergabung dalam sebuah kelompok atau komunitas pecinta lingkungan bernama SALAM. SALAM merupakan kependekan dari Sahabat Alam. SALAM sering melakukan berbagai kegiatan berkaitan dengan alam dan lingkungan sekitar. Apa saja manfaat komunitas yang bisa kita rasakan? Dengan bergabung di komunitas, cepat atau lambatkita makin banyak teman dan sahabat. Biasanya pertemanan karena komunitas akan menjadi lebih erat karena adanya kesamaan minat. nah, biasanya makin lama akan makin akrab antara satu anggota dengan anggota lainnya dalam suatu komunitas. Karena sangat akrabnya seakan-akan seperti saudara dan keluarga sendiri yang biasanya akan saling tolong-menolong.

Selain itu, bergabung di komunistas dapat menjadi ajang berbagi ilmu dan pengalaman. Mencari ilmu tidak harus di sekolah maupun perkuliahan. Di dalam komunitaspun kita bisa dapat banyak ilmu dan pengalaman yang dibagikan antar anggota. Bahkan kalau kita berkonsultasi dengan sesama anggota komunitas biasanya akan lebih total. Biasanya dalam suatu komunitas mengadakan berbagai pelatihan dan workshop bagi para membernya.Tapi jangan bergabung dengan komunitas hanya berniat mencari ilmu saja, harus ada timbal balik, nggak ada salahnya kita juga membagikan ilmu dan pengalaman yang kita punya kepada yang lainnya.

Dengan bergabung dengan komunitas, maka kita akan makin banyak mengetahui berbagai karakter dan sifat dari masing-masing individu yang ada di dalamnya. Setiap orang pasti punyasisi baik dan buruk, itulah yang bisa kita jadikan pelajaran hidup. Sebab tak jarang dan akan selalu ada yang namanya gesekan-gesekan kecil dalam suatu komunitas. Namun semua itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Manfaat Komunitas adalah secara tidak langsung menjadi suatu jaringan informasi. Misalnya saja saya menjadi anggota komunitas fotografi. Biasanya bila ada informasi mengenai lomba fotografi selalu saja ada yang memberikan informasi. Sehingga kita tidak perlu repot-repot mencari informasi sendiri.

Suatu hari kelompok SALAM mengunjungi Desa Matahari. Tempat pertama yang mereka kunjungi adalah sungai. Namun, sayangnya, kondisi sungai itu tampak kotor. Ada banyak kaleng bekas, plastik, dan sampah lain mencemari sungai.
Apa yang kamu lihat pada gambar tersebut?
Pada gambar tersebut terlihat ada banyak kaleng bekas, plastik, dan sampah lain yang mencemari sungai. Ikan-ikan terlihat mati.

Apakah penyebabnya?
Penyebabnya adalah karena adanya pencemaran air.Air dikatakan tercemar apabila air itu sudah berubah, baik warna, bau, maupun rasanya.Akibatnya, kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Bagaimana cara mencegahnya?
  1. Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang berguna dan gunakan dalam jumlah yang tepat.
  2. Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.
  3. Kurangi konsumsi obat-obatan kimia berbahaya. Obat-obatan kimia yang berbahaya seperti pestisida, dan obat nyamuk cair merupakan salah satu penyebab rusaknya ekosistem air
  4. Tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil, truk, dan sepeda motor.
  5. Tidak menggunakan sungai untuk wahana memandikan hewan ternak dan sebagai tempat kakus.
  6. Jangan membuang sampah rumah tangga di sungai/danau. Kelola sampah rumah tangga dengan baik dan usahakan menanam pohon di pinggiran sungai/danau.
  7. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
  8. Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis yang bertujuan untuk meningkatkan konservasi air bawah tanah.
Setelah melihat kondisi sungai, Sahabat Alam singgah ke rumah Defi. Defi adalah salah satu anak warga Desa Matahari. Defi menceritakan pengalamannya saat Desa Matahari masih sangat subur. Orang tua Defi mempunyai ladang yang sangat subur. Defi selalu senang saat mengantar makanan dan minuman ke ladang untuk orang tuanya.
Aneh, Kenapa Bisa Begitu?
Setiap hari ayah dan ibuku pergi ke ladang. Aku bertugas mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Biasanya aku mencuci piring dan merebus air. Untuk menghemat waktu, aku mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus. Aku memasak air sambil mencuci piring. Aku begitu menikmati pekerjaan mencuci piring ini. Aku senang bermain gelembung sabun. “Aneh, kenapa ya cairan sabun ini dapat menjadi gelembung sabun?” tanyaku dalam hati.

Sangking asyiknya bermain gelembung sabun, aku lupa sedang merebus air. Segera aku mendekati kompor. Ternyata air dalam panci telah mendidih sedari tadi. Air yang semula memenuhi panci, kini hanya tinggal separuhnya. “Kok bisa, ya?” pikirku.

Setelah pekerjaan rumah beres, aku menyiapkan makanan dan minuman untuk kedua orang tuaku. Makanan dan minuman itu akan kubawa ke ladang. Aku juga akan membawakan sekantong plastik es batu bagi ayah dan ibu. Hari itu cuaca panas, aku berjalan ke ladang. Jarak dari rumah ke ladang lumayan jauh. Udara panas membuat badanku berkeringat. Akhirnya aku tiba di tempat ayah dan ibu. Aku serahkan makanan dan minuman yang kubawa. Kuserahkan juga kantong plastik berisi es batu. Tetapi, es batu di dalam kantong plastik itu sudah tidak ada. Sebagai gantinya, kantong plastik itu penuh berisi air. “Astaga, ke mana es batunya?” tanyaku. Ternyata es batu sudah berubah menjadi air. Hal ini karena sinar matahari yang terlalu terik.
1. Temukan kosakata tidak baku dalam bacaan di atas, kemudian carilah kosakata bakunya!
NoKosakata Tidak BakuKosakata Baku
1.SangkingSaking
2.Sedari tadiDari tadi
3.Kok bisaKenapa bisa



2. Tuliskan informasi-informasi dalam bacaan di atas yang berkaitan dengan perubahan wujud benda!
  • Sangking asyiknya bermain gelembung sabun, aku lupa sedang merebus air. Segera aku mendekati kompor. Ternyata air dalam panci telah mendidih sedari tadi. Air yang semula memenuhi panci, kini hanya tinggal separuhnya. “Kok bisa, ya?” pikirku.
  • Aku serahkan makanan dan minuman yang kubawa. Kuserahkan juga kantong plastik berisi es batu. Tetapi, es batu di dalam kantong plastik itu sudah tidak ada. Sebagai gantinya, kantong plastik itu penuh berisi air. “Astaga, ke mana es batunya?” tanyaku. Ternyata es batu sudah berubah menjadi air.
Defi melanjutkan ceritanya. Dia berkata bahwa ladang di Desa Matahari tidak sesubur dahulu lagi. Sahabat Alam merasa prihatin. “ Apa yang salah dengan Desa Matahari ini?” tanya Edo menanggapi cerita Defi.

“Mungkin semua ini disebabkan oleh perilaku manusianya yang tidak arif memperlakukan lingkungan alamnya,” kata Beni.

“ Benar sekali. Ada ketidakseimbangan dalam pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat terhadap alam. Bayangkan saja, di satu sisi alam sudah memberi hak kepada masyarakat dengan menganugerahi alam yang subur dan asri. Namun, di sisi lain, masyarakat tidak bisa memenuhi kewajibannya terhadap alam. Masyarakat tidak mengelola dan melestarikan alam dengan baik ” sahut Lani.

“ Saya setuju. Jika sudah demikian, masyarakatlah yang rugi,” sambung Edo.

Setelah berkunjung ke rumah Defi, Sahabat Alam beristirahat di tanah lapang. Mereka melihat beberapa anak-anak sedang bermain. Anak-anak itu membawa bola, boneka, dan pesawat mainan. Inilah mainan yang mereka bawa.
Banyak mainan bola = 3.
Banyak mainan boneka = 5.
Banyak pesawat mainan = 4.
Jumlah mainan = 3 + 4 + 5 = 12.

Banyak bola dibandingkan dengan seluruh mainan dapat dituliskan dalam bentuk 3/12.Artinya, 3 mainan bola dibandingkan dengan 12 mainan.

Sambil melihat anak-anak bermain, Lani mengeluarkan bekalnya. Lani mengeluarkan beberapa roti untuk dibagikan kepada teman-teman dan anakanak yang sedang bermain. Lani mengambil satu roti. Satu roti itu dipotong menjadi 8 bagian sama besar. Besar setiap potongan dapat dinyatakan sebagai 1/8 roti. Setelah roti dimakan 3 potong tersisa 5 potong. Sisa 5 potong ini dapat dituliskan sebagai 5/8 roti.

Perhatikan gambarnya berikut ini:
Bilangan 3/12 dan 5/8 disebut pecahan. Dalam pecahan ada pembilang dan penyebut. Pada bilangan 3/12, angka 3 adalah pembilang, dan angka 12 adalah penyebut.

Selain roti, Lani juga membawa 7 buah jeruk. 7 buah jeruk dibagi 2 bagian. Satu bagian untuk Lani dan teman-teman. Satu bagian untuk anak-anak yang sedang bermain.
7 jeruk dibagikan kepada dua anak, masing-masing anak mendapat bagian 7/2 (dibaca "tujuh per dua") yang artinya 7 dibagi 2. 7/2 termasuk pecahan biasa. 7:2 = 3 1/2dibaca tiga setengah, (termasuk bentuk pecahan campuran.)

Jadi, 7/2 sama dengan 3 1/2

Ayo Berlatih
Ubahlah pecahan dibawah ini menjadi pecahan campuran dan sebaliknya
NoPecahan BiasaPecahan Campuran
1.7/1352/3
2.17/53 2/5
3.24/73 3/7
4.65/125 5/12
5.34/132 8/13
Ketika mengunjungi Desa Matahari, Kepala Desa mengatakan bahwa kira-kira hanya 15% lahan pertanian yang dapat ditanami. Apa maksudnya? Berapakah 15% itu?
Perhatikan penjelasan berikut:
1. 1/2 bentuk pecahan biasa berpenyebut 2
= 1/2 x 1
= 1/2 x 50/50
= 50/100bentuk pecahan biasa berpenyebut 100
50/100Dapat ditulis 50% (baca lima puluh persen) atau 50% artinya50/100

2. Misalnya dari 10 rumah terdapat 4 rumah di antaranya rusak. Jadi, persentase rumah yang rusak sebagai berikut.
4/104/10 x 1 = 4/10 10/10
4x10/10x1040/100 = 40%

Ayo Berlatih!
* Ubahlah kedalam bentuk persen!
1.3/5
Penyelesaian:
3x20/5x20 60/100 =  60%

2. 4/25
Penyelesaian:
4x4/25x4 16/100 = 16%

3.13/20
Penyelesaian:
13x5/20x5 65/100 =  65%

4. 24/40
Penyelesaian:
24x2,5/40x2,5 60/100 =  60%

5.17/50
Penyelesaian:
17x2/50x2 34/100 =  34%

*Ubahlah Menjadi Pecahan Biasa
1. 12,5% = 12,5/100 = 1/8
2. 30% = 30/100
3. 65% = 65/100
4. 125% = 125/100
5. 200% = 200/100

Bapak Kepala Desa juga mengatakan bahwa ketika lahan pertanian dapat ditanami, warga pernah menanam melon. Berat rata-rata sebuah melon 2,58 kg. Bilangan 2,58 disebut pecahan desimal.
2,58 = 2 satuan + 5 per puluhan + 8 per ratusan
= 2 + 5/108/100
=  200/10050/1008/100
= 258/100
Jadi, pecahan desimal 2,58 dapat diubah menjadi pecahan biasa menjadi  258/100

*Ayo Berlatih
Ubahlah menjadi bentuk pecahan desimal!
1. 5/10 = 19x10/10x10 = 190/100 = 1,9
2. 3/25 = 3x4/25x4 = 12/100 = 0,12
3. 4/50 = 4x2/50x2 = 8/100 = 0,08
4. 1/4 = 1x25/4x25 = 25/100 = 0,25
5. 4/10 = 4x10/10x10 = 40/100 = 0,4